Kuliner | Misteri Gastronomi Kuliner Solo – Topik halaman menu warung 8: ketika sisa pesta tersisa, seperti biefstuk atau steak, semur daging atau semur dan salad sayuran, staf dapur mencampurnya menjadi hidangan baru untuk menjadi Selat Solo yang kita kenal sekarang!, Kebiasaan menyiapkan hidangan baru dari sisa hari sebelumnya bukanlah hal yang buruk.
Menurut catatan itu adalah praktik umum untuk dapur kastil di seluruh dunia untuk tidak membuang makanan enak untuk menikmatinya atau memakannya sendiri. Misalnya, di Prancis ada tradisi yang disebut Pain Perdu (Pichon dan Vicaire, 1892) yang terdiri dari mengubah sisa roti dari makanan sebelumnya menjadi hidangan baru yang juga dikatakan sebagai asal dari hidangan Capcay.
Menurut Aji Bromokusumo, pakar kuliner Peranakan, adalah hasil pencampuran sisa masakan. Selain itu, sebagai makanan yang berasal dari sisa makanan, kita dapat menduga bahwa proporsi daging di jalan Solo rendah, tidak sebanyak steak atau semur ketika proporsi daging kurang dari proporsi sayuran, yaitu wortel, buncis dan selada, disebut Selada Selat atau Solo. Silakan baca juga artikel menarik lainnya dengan klik disini.